Oli mesin adalah pelumas penting pada komponen mesin yang membuat kendaraan bisa bekerja dengan lancar dan efisien sekaligus memperpanjang umur pakai komponen tersebut. Dikarenakan kini sudah banyak oli mesin yang tersedia di pasaran, pastikan Anda memilih pelumas yang tepat untuk memberikan perlindungan terbaik kepada kendaraan. Salah satu cara memilih oli yang tepat adalah pemilihan kekentalan oli mesin sesuai yang dianjurkan pabrikan mobil. Agar tak sembarangan memilih oli mesin, bagi pemilik mobil baru yang masih awam dengan oli mesin, sebaiknya ketahui dulu informasi lengkap seputar kekentalan oli mesin berikut ini.
Oli mesin berfungsi untuk menjaga kondisi mesin agar tetap bersih, meningkatkan performanya, memberikan efek pendinginan, dan mencegah pembentukan oli lumpur. Selain itu, jenis oli mobil ini juga bekerja untuk melindungi mesin dari gesekan, keausan berlebih, serta karat dan korosi.
Oli mesin bergerak melalui komponen mesin untuk melumasinya dan mengambil kontaminan yang bisa merusak mesin mobil. Oli bisa menjadi kotor, mengencer dari waktu ke waktu, serta filter oli bisa tersumbat diakibatkan olinya sudah terkontaminasi dan terkena kotoran. Untuk itu, saat penggantian oli mesin juga disertai penggantian filter oli, yang mana secara umum dilakukan setiap 6 bulan sekali atau ketika sudah mencapai 5.000 km atau jika menggunakan oli bagus setiap 1 tahun sekali atau ketika sudah mencapai 10.000 km.
Oli mesin diukur dari kekentalannya, seberapa kental atau encer pelumas tersebut. Untuk pemilihan oli yang kental atau encer tergantung dari kondisi mesin mobil Anda. Kekentalan oli mesin pun harus bisa menyesuaikan dengan berbagai temperatur mobil, yakni harus bisa mengalir ketika mobil baru dinyalakan, tapi juga bisa mempertahankan kekentalannya ketika mobil sedang beroperasi atau dijalankan.
Society of American Engineers (SAE) telah mengembangkan sistem penilaian yang menentukan kekentalan oli mesin. Sistem ini diurutkan dengan serangkaian angka, yakni 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40, 50 dan 60. Dengan rangkaian angka tersebut menunjukkan seberapa kental oli dan suhu apa yang paling cocok untuk oli tersebut.
Saat ini sudah banyak pabrikan mobil yang telah menciptakan oli multigrade yang bisa mengalami perubahan suhu dan memastikan memberikan perlindungan dari mobil start dingin hingga mesinnya panas. Dengan oli multigrade, dua nomor dicantumkan, yang mana satu menandakan rating seberapa mudah oli mengalir ketika suhu dingin (ditunjukkan angka sebelum huruf W) dan yang lainnya menandakan ketahanan oli terhadap pengenceran saat suhu panas (ditunjukkan angka setelah huruf W). Sebagai contoh yang sering muncul, yakni oli 5W-30, dengan detail 5W menandakan rating 5 saat suhu dingin dan 30 adalah rating saat suhu panas.
Baca juga: Viskositas Oli adalah Salah Satu Penentu Cocoknya Pelumas untuk Mobil Anda
Oli ditempatkan ke dalam viskometer dan diukur seberapa cepat atau lambat mengalir. Pengukuran ini dilakukan pada 100°C, yang dianggap sebagai suhu rata-rata mesin yang sedang berjalan. Oli mesin dengan SAE 30 menandakan bahwa ukuran kekentalannya 30 pada 100°C.
Oli multi-grade dirancang agar bisa bekerja pada suhu tinggi dan rendah, yang berarti aliran oli dimulai pada suhu yang lebih dingin ketika mesin pertama kali dinyalakan dan terus mengalir pada kekentalan tersebut ketika mesin sudah memanas. Dengan begitu, mesin mobil bisa selalu dilumas dalam berbagai pengoperasian dan mengurangi keausan berlebih.
Semakin cepat oli mengalir melalui viskometer, semakin rendah angkanya. Semakin lambat alirannya maka oli lebih kental dan angkanya lebih tinggi. Sebagai gambaran perbandingan pada oli 5W-30 dan 10W-30, kedua oli ini sama-sama memiliki kecepatan aliran di kondisi mesin yang sudah panas, namun keduanya berbeda pada pelumasan mesin ketika mobil baru dinyalakan.
Kerap kali oli multigrade menggunakan aditif untuk meningkatkan indeks kekentalannya dengan tujuan menjaga pelumas tidak terlalu encer ketika mesin mobil memanas. Menggunakan aditif pun bisa mengurangi keausan dan meningkatkan kinerja mesin. Kekurangannya, seiring waktu aditif bisa habis dan membuat pelumas terlalu encer untuk melindungi mesin. Untuk itu, Anda perlu rutin mengganti oli mesin dengan tepat waktu.
Kandungan zat aditif umumnya terdapat di bahan dasar oli apa pun, termasuk oli mesin sintetis. Akan tetapi, jika oli mesin berbahan sintetis yang bahan dasar olinya sudah berkualitas, oli itu sendiri pun sudah memiliki kualitas bagus sehingga tidak menggunakan banyak aditif, melainkan menggunakan aditif untuk anti wear dan detergen. Kebanyakan mobil pun aman menggunakan oli mesin sintetis, kecuali mobil yang sudah berumur sangat tua, seperti sudah 60 tahun - 70 tahun.
Jika kendaraan Anda membutuhkan oli sintetis, artikel ini merekomendasikan menggunakan dari
Q8Oils. Brand oli mobil ternama di dunia ini menawarkan banyak pilihan kekentalan oli mesin dengan bahan dasar sintetis, baik untuk
mesin bensin maupun
mesin diesel.
Semua oli mobil dari Q8Oils pun sudah memiliki izin resmi dari EELQMS, OEM Approvals, dan ISO 9001, serta diproduksi di pabrikan Eropa menggunakan teknologi canggih dan formula unggul sehingga kualitasnya terjamin tidak abal-abal. Perlu diketahui, penggunaan oli mobil yang berkualitas bisa mempengaruhi umur pakai komponen dan memperpanjang jangka waktu pengurasan. Untuk itu, memilih oli mesin dari Q8Oils bisa menjadi pilihan tepat!
Ada pula jenis oli mobil lainnya, yakni oli rem hidrolik, oli gardan, dan oli transmisi matic dengan berbagai kekentalan yang bisa dipilih untuk kebutuhan kendaraan Anda. Cek
katalog Q8Oils untuk melihat kelengkapan oli yang dijualnya.
Kami menawarkan solusi khusus pelanggan yang mencakup semua kebutuhan pelumas untuk setiap aplikasi.
Q8 Oils Indonesia Copyright. All Right Reserved